salju

script src="//helperblogger.ucoz.com/code/snow-effect3.js">

Sejarah Alat Musik Rebab

Rebab adalah salah satu alat musik tradisional bagi masyarakat Melayu, khususnya di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Asal mula rebab berasal dari Timur Tengah kemudian ke Persia dan India dan barulah mencapai kepulauan Nusantara ini. Jadi alat musik ini pada awalnya, sebenarnya merupakan alat musik yang datang dari luar namun dalam perjalanannya dan dalam permainannya alat musik ini memiliki warna tersendiri yang berbeda dengan permainan musik dari negara asalnya. Permainannya memiliki ciri khas sendiri yang disesuaikan dengan adat budaya dan tradisi masyrakat Melayu. Dalam buku Kesenian Tradisional Masyarakat Kepulauan Riau yang ditulis oleh Evawarni (2006) disebutkan bahwa, Rebab telah disinggung oleh Al Farabi (870-950 M) didalam bukunya “Kitab Al Musiqi al Kabir”. Ada yang mengatakan bahwa rebab telah di lukiskan pada dinding Candi Borobudur (abad ke-11 M). Perkataan rebab pada orang Arab adalah “R a b a b” dan disempurnakan dengan alat gesek yang kemudian tersebar luas
. Melalui pusat Khalifah Islam di Cordoba (Spanyol) diabad ke 8 Masehi ia lalu menyebar ke Eropah Barat sehingga berbentuk cello dan kemudian biola seperti sekarang. Melalui Turki dan Asia Tengah, ia masuk ke Persia dan India juga Tiongkok, kemudian ke Asia Tenggara ini. Di Afganistan ia disebut “Rubab”, tetapi didalam bahasa Persia “Rabab” berarti kumpulan alat-alat musik gesek. Di India alat musik yang namanya “Sarod” berasal dari Rebab yang di bawah dari Timur Tengah. Ahli yang memainkan ialah penyanyi terkenal, TANSEN (ca.1520-1590), yang menjadi penyanyi istana Raja Mughal Akbar. Kepada Tansen ini juga di berikan jasa menciptakan sejenis rebab, agak sedikit berbeda dengan rebab dari Timur Tengah. Turunan Tansen ini bernama BILAS KHAN ahli memainkan sebangsa rebab tadi dan dikenal sebagai “rababyah ghar” (kaum pemain rebab). Meskipun sarod berasal dari rebab tetapi bedanya sarod dimainkan dengan dipetik sedangkan rebab dengan digesek. Di zaman dahulu kala di Persia terdapat rebab bertali satu yang digunakan untuk mengiringi deklamasi disebut “ rebab ul Shaer ”
B. Materil Rebab
Rebab biasanya terbuat dari tembaga, namun seiring dengan
perkembangan alat musik tradisional di Indonesia rebab telah mengalami revolusi, bagian-bagian rebab tidak lagi terbuat dari tembaga melaikan dari bahan baku alami. Pada bagian yang memanjang, rebab terbuat dari kayu nangka, kemudian pada bagian tubuh yang berbentuk hati tebuat dari kayu yang berongga dan ditutup dengan kulit, usus, atau kemih lembu yang dikeringkan, sebagai resonator atau pengeras suara
C. Cara Memainkan
Alat musik ini dimainkan dengan cara digesek. Alat musik yang berasal dari Riau ini mempunyai dua sampai tiga senar. Senar tersebutlah yang kemudian digesek.



Sumber : http://aidinmaghfi.blogspot.co.id/2015/03/alat-musik-rebab.html?m=1

0 komentar:

Posting Komentar